Tuesday, August 28, 2007

Kemerdekaan adalah nasi
Dimakan jadi tai

-- Puisi "Kemerdekaan" pada Agustus 1982
Wiji Thukul (1963 - hilang 1998),


Norman Harsono dengan hati-hati menunjukkan seekor kepiting, yang dipegangnya di pantai Pulau Tomea. Kepiting ini dibebaskan sesudah dipamerkan Norman ke papanya.


Norman Akhirnya Dipindah ke Bintaro
Retno Wardani, tanpa menghiraukan protes soal caranya mengasuh anak, memindahkan Norman, dari Pondok Indah ke Bintaro. Jarak tempuh ke sekolah makin panjang.

Iqbal Athas Intimidated in Colombo
One top journalist in Colombo had his police guards withdrawn from his house amid concern that he had probably upset some powerful figures in Sri Lanka.

Apresiasi Jurnalis Jakarta 2007
Siapa wartawan yang mendapat penghargaan dari Aliansi Jurnalis Independen? Dari media cetak? radio? televisi? Bagaimana rata-rata mutu peserta lomba ini?

Kursus Narasi Angkatan III
Yayasan Pantau membuka kursus penulisan panjang, untuk kelas November hingga Maret, buat mereka yang ingin belajar bertutur. Ada materi baru soal Pham Xuan An dari Saigon.

Protes Melawan Pembakaran Buku
Indonesia membakar ratusan ribu buku-buku pelajaran sekolah. Ini pertama kali dalam sejarah Indonesia, maupun Hindia Belanda, dimana buku sekolah disita dan dibakar.

Lampung, Lampung, Lampung
Bagaimana mengembangkan suratkabar daerah dari serbuan televisi? Apakah suratkabar Lampung punya kemungkinan mendobrak jurnalisme Majapahit ala Jakarta?

Aboeprijadi Santoso Pensiun
Wartawan terhormat dari radio Hilversum, membongkar kepalsuan Deklarasi Balibo, ketika beberapa tokoh Timor Timur pada November 1975, diminta teken dokumen minta integrasi dengan Indonesia.

Indonesia: A Lobbying Bonanza
Taufik Kiemas, when his wife Megawati Sukarnoputri was still president, collected political money to hire a Washington firm to lobby for Indonesian weapons. This story is a part of a project called Collateral Damage: Human Rights and US Military Aid

Dari Sabang Sampai Merauke
Sejak Juli 2003, saya berkelana dari Sabang ke Merauke, guna wawancara dan riset buku. Intinya, saya pergi ke tujuh pulau besar, dari Sumatra hingga Papua, plus puluhan pulau kecil macam Miangas, Salibabu, Ternate dan Ndana. Inilah catatan kecil perjalanan tersebut.

Hoakiao dari Jember
Ong Tjie Liang, satu travel writer kelahiran Jember, malang melintang di Asia Tenggara. Dia ada di kamp gerilya Aceh namun juga muncul di Rangoon, bertemu Nobel laureate Aung San Suu Kyi maupun Jose Ramos-Horta.

State Intelligence Agency hired Washington firm
Indonesia's intelligence body used Abdurrahman Wahid’s charitable foundation to hire a Washington lobbying firm to press the U.S. Congress for a full resumption of military assistance to Indonesia. Press Release and Malay version

From the Thames to the Ciliwung
Giant water conglomerates, RWE Thames Water and Suez, took over Jakarta's water company in February 1998. It turns out to be the dirty business of selling clean water.

Media dan Jurnalisme
Saya suka menulis soal media dan jurnalisme. Pernah juga belajar dengan asuhan Bill Kovach dari Universitas Harvard. Ini makin sering sesudah diminta menyunting majalah Pantau.

Bagaimana Cara Belajar Menulis Bahasa Inggris
Bahasa punya punya empat komponen: kosakata, tata bahasa, bunyi dan makna. Belajar bahasa bukan sekedar teknik menterjemahkan kata dan makna. Ini juga terkait soal alih pikiran.

Dewa dari Leuwinanggung
Saya meliput Iwan Fals sejak 1990 ketika dia meluncurkan album Swami. Waktu itu Iwan gelisah dengan rezim Soeharto. Dia membaca selebaran gelap dan buku terlarang. Dia belajar dari W.S. Rendra dan Arief Budiman. Karir Iwan naik terus. Iwan Fals jadi salah satu penyanyi terbesar yang pernah lahir di Pulau Jawa. Lalu anak sulungnya meninggal dunia. Dia terpukul. Bagaimana Iwan Fals bangkit dari kerusuhan jiwa dan menjadi saksi?

No comments: