Thursday, August 09, 2007

Arif Harsana soal Pembakaran Buku di Depok

Rekan-rekan sekalian yang budiman,

Mencermati perkembangan situasi di Tanah Air akhir-akhir ini, saya merasa khawatir dan prihatin tentang ancaman terhadap kehidupan demokrasi yang masih baru tumbuh bertunas dan perlu perlindungan dari semua kita yang mengidamkan tegaknya HAM dan Demokrasi di Indonesia.

Pembakaran buku dan pemusnahan arsipm yang dilakukan secara terang-terangan tidak tahu malu oleh aparat negara di Depok baru-baru ini adalah suatu perbuatan terkutuk, yang hanya mencerminkan kebiadaban para pelakunya. Mereka ini tidak sadar bahwa tingkah laku fasis yang memuakkan itu membikin cemar bangsa Indonesia dihadapan pergaulan dunia.

Saya sependapat dengan tulisan bung Waruno Mahdi, yang menyebutkan, "Pemusnahan arsip dan perpustakaan itu berarti penghapusan bagian daripada sejarah dan kebudayaan bangsa, adalah tindakan kebiadaban yang merongrong asas-asas peradaban."

Kita masih ingat pembakaran buku-buku karya Pramudya Ananta Toer beserta dokumen-dokumen arsip penting yang dipinjam dari perpustakaan negara pada awal kelahiran kekuasaan rezim fasis Suharto. Sedemikian hinanya perbuatan seperti itu, sehingga orang, yang paling dungu sekalipun, kadang masih tahu malu dan menyembunyikan identitasnya ketika berbuat ketololan seperti itu.

Lain halnya dengan para pejabat resmi di Depok, yaitu Bambang Bachtiar, kepala Kejaksaan Negeri Depok, Nurmahmudi Ismail, walikota Depok, Asep Roswanda, kepala Dinas Pendidikan Depok, orang-orang ini malah bangga atas perlakuannya, yang menghinakan martabat bangsa itu.

Saya setuju dan mendukung sepenuhnya isi dari "Pernyataan Sikap atas Pembakaran Buku Sejarah", yang dipublikasikan
oleh Masyarakat Pencinta Buku Dan Demokrasi.

Salam Solidaritas,

Arif Harsana
Koordinator FEID (Forum Eropa Indonesia untuk Demokrasi)
Vorstand SOAI (South East Asia Information) Germany

Pernyataan Sikap atas Pembakaran Buku
Pertemuan Pers Melawan Pembakaran Buku
Dukungan Mengalir, Melawan Pembakaran Buku
Sonny Mumbunan dari Universität Leipzig

1 comment:

DeMIS said...

assalamu'alaikum
saya terhenyak dengan berita tanah air di depok kemarin, saya hanya sekilas baca berita di kabar indonesia. dan alhamdulillah refrensi yang cukup, kudapat di blog mas. saya minta izin nge download tulisannya buat referensi tulisan ringan saya...

terima kasih,
mohon maaf, atas kelancangan
moga bisa bersua lain waktu..
sepertinya saya bakal sering mengunjungi blog ini nih.. :D

salam journalis, majid
dari negri seribu menara