Friday, November 27, 2015

Kursus Jurnalisme Sastrawi XXIV

Jakarta, 4-15 Januari 2016

Janet Steele dan Andreas Harsono bicara soal jurnalisme, tulisan panjang serta hak asasi manusia dalam Ubud's Writers and Readers' Festival pada 29 Oktober 2015. ©Stanny Angga

"Pantau mengajarkan kepada saya bahwa untuk menulis yang baik dibutuhkan ketekunan membaca yang baik pula."
Coen Husain Pontoh, Editor Indo Progress, New York

"Metode dari kelas Pantau, saya pakai untuk mengenal protagonist yang kuat, yang akan membawa penonton masuk ke dalam cerita pada film dokumenter."
Ucu Agustin, pembuat film dokumenter, karyanya termasuk Ragat'e Anak dan Di Balik Frekuensi 

"Kelas Pantau membantu saya berpikir sistematis dan menunda penghakiman. Kelas ini juga membantu saya menulis efektif."
Arman Dhani, junior editor Geotimes di Jakarta


Sudah limabelas tahun Janet Steele dan Andreas Harsono mengampu sebuah kelas di Yayasan Pantau soal menulis panjang. Mereka mengikuti gerakan Tom Wolfe sejak 1973 menulis dengan genre: New Journalism. Ia mengawinkan disiplin jurnalisme, riset akademis dan daya pikat sastra. Genre ini mensyaratkan liputan dalam namun memikat.

Menurut Nieman Reports, sejak 1980an, suratkabar di Amerika banyak memakai elemennya ketika kecepatan televisi membuat suratkabar tampil dengan laporan mendalam. Kini dotcom pun, termasuk New York Times dan The New Yorker, masuk ke format penulisan panjang dengan website berbayar.

Yayasan Pantau kembali buka kelas baru selama dua minggu. Kursus diadakan setiap dua hari sekali –Senin, Rabu, Jumat—agar peserta punya waktu membaca. Setiap hari diadakan dua sesi agar tak terlalu lelah. Peserta adalah orang yang biasa menulis. Bisa wartawan, bisa aktivis organisasi nirlaba atau lainnya. Setidaknya berpengalaman sekitar lima tahun. Peserta maksimal 18 orang. Calon peserta diharapkan mengirim biodata dan contoh tulisan. Biaya pendaftaran Rp 3.5 juta.

INSTRUKTUR

Janet Steele dari George Washington University, spesialisasi sejarah media, mengajar mata kuliah narrative journalism. Menulis buku The Sun Shines for All: Journalism and Ideology in the Life of Charles A. Dana, Wars Within: The Story of Tempo, an Independent Magazine in Soeharto’s Indonesia serta Email dari Amerika.

Andreas Harsono dari Human Rights Watch, salah satu pendiri Aliansi Jurnalis Independen, Institut Studi Arus Informasi, South East Asia Press Alliance serta Yayasan Pantau, anggota International Consortium of Investigative Journalists, mendapatkan Nieman Fellowship di Universitas Harvard. Menyunting buku Jurnalisme Sastrawi: Antologi Liputan Mendalam dan Memikat. Menulis antologi "Agama" Saya Adalah Jurnalisme.

PENDAFTARAN

Deadline 23 Desember 2015

Eva Elisabeth
Yayasan Pantau
Jl. Raya Kebayoran Lama, Jakarta 12220
Tel. 021-7221031 Mobile 0822-3304-3013
Email eva.elisabeth025@gmail.com