Saya memperhatikan tangga-tangga ini. Mereka terbuat dari baja tahan karat. Kerut-kerut baja diciptakan agar tangga tak licin. Harap maklum! Berjalan di atas baja, bila ada air hujan, sangat licin. Saya perhatikan kerut-kerut itu sudah mulai aus. Sebagian, terutama pada tangga, bahkan sudah hilang.
Saya agak kuatir kalau lima tahun saja sudah aus, bagaimana menjaga perawatan jalur busway ini jangka panjang? Busway sangat menolong mengurangi kemacetan lalu lintas Jakarta. Ia juga berguna untuk kalangan kelas menengah dan bawah. Ia bersama-sama dengan aturan three-in-one --hanya mobil dengan penumpang minimal tiga orang boleh masuk ke kawasan bisnis saat jam sibuk-- mencerminkan kebijakan yang berpihak kepada orang banyak. Walau punya mobil pribadi, saya lebih sering memakai busway bila pergi ke kawasan bisnis.
Mungkinkah aus ini, bila tak ditanggulangi, akan menciptakan lubang-lubang pada tangga busway?
Related Posting
Komentar dari Facebook soal Tangga Busway
4 comments:
Pak andreas, mohon ijin dan kesediaannya untuk artikel ini dimasukkan ke www.rujak.org terimakasih pak!
Silahkan Rani. My pleasure. Thanks.
Seperti banyak orang lain, aku juga pernah mengamati keausan lembaran baja tangga halte busway. Beda dengan Bos Andreas, pengamatan itu tidak berakhir di ujung pena. :D
Tentang baja yang cepat aus, aku berfikir sumir nich ... jangan-jangan ... jangan-jangan ... takut ah .. ntar dilaporkan ke polisi .. hihihi .. takuut ... (takut karena gak ada bukti).
Tapi asumsiku kali aja benar. Menurut seorang teman, Indonesia belum bisa membuat sendiri rel kereta api karena tidak bisa membuat campuran baja dengan kemampuan memuai yang cocok untuk menahan panas dan dingin ekstrim. Nah loh. Apa iya? Au ah ...
Fauzi, aku kira kita perlu bikin riset bila hendak mengambil kesimpulan mengapa baja ini cepat aus. Kita sama-sama belum bikin riset. Hanya bisa menduga. Kita bisa mudah salah bukan?
Post a Comment