Thursday, May 31, 2007

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian"
-- Pramoedya Ananta Toer

"Journalism is the closest thing I have to a religion because I believe deeply in the role and responsibility the journalists have to the people of a self-governing community"
-- Bill Kovach


James Nacthwey: Jakarta 1998 - Beggar bathed his children.


Indonesia: A Lobbying Bonanza
Taufik Kiemas, when his wife Megawati Sukarnoputri was still president, collected political money to hire a Washington firm to lobby for Indonesian weapons. This story is a part of a project called Collateral Damage: Human Rights and US Military Aid

Bagaimana Batulis yang Bikin Bae?
Pantau bikin workshop jurnalisme di Ternate untuk orang dari Tobelo, Jailolo, Soasiu, Bacan, Morotai dan lainnya. Adnan Amal, Agus Sopian dan Linda Christanty mengampu workshop ini.

"Agama Saya adalah Jurnalisme"
Novriantoni dari Kajian Islam Utan Kayu wawancara saya soal pengalaman keagamaan serta bagaimana saya melihat azas pemisahan agama dan negara di Indonesia.

Sexism, Racism and Sectarianism
Bagaimana menjawab reporter yang hendak menurunkan laporan tentang orang yang buruk hanya dari sisi positifnya saja? Bagaimana audiens bisa dapat informasi dengan proporsional?

Kursus Penulisan Sejarah
Bonnie Triyana, seorang sejarahwan yang juga wartawan, usul agar diadakan kursus penulisan sejarah. Bonnie merasa banyak sekali karya-karya sejarah-sejarahan di media kita.

State Intelligence Agency hired Washington firm
Indonesia's intelligence body used Abdurrahman Wahid’s charitable foundation to hire a Washington lobbying firm to press the U.S. Congress for a full resumption of military assistance to Indonesia. Press Release and Malay version

Dari Sabang Sampai Merauke
Sejak Juli 2003, saya berkelana dari Sabang ke Merauke, guna wawancara dan riset buku. Intinya, saya pergi ke tujuh pulau besar, dari Sumatra hingga Papua, plus puluhan pulau kecil macam Miangas, Salibabu, Ternate dan Ndana. Inilah catatan kecil perjalanan tersebut.

Struktur Republik Indonesia Serikat
Belanda bikin studi berbagai aspek budaya, politik dan sebagainya dari kepulauan ini. Mereka menterjemahkan Nagarakrtagama karya Prapanca hingga bikin buku mutakhir soal communal violence pasca-Suharto. Bagaimana Belanda melihat struktur administrasi?

Petisi Buku Sejarah
Mengapa tindakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melarang buku-buku sejarah "G30S" diprotes komunitas sejarah? Apa perbedaan makna "G30S" dan "G30S/PKI"?

From the Thames to the Ciliwung
Giant water conglomerates, RWE Thames Water and Suez, took over Jakarta's water company in February 1998. It turns out to be the dirty business of selling clean water.

Media dan Jurnalisme
Saya suka menulis soal media dan jurnalisme. Pernah juga belajar dengan asuhan Bill Kovach dari Universitas Harvard. Ini makin sering sesudah diminta menyunting majalah Pantau.

Puri Lukisan Ubud
Musium rekaman perkembangan seni di Pulau Bali. Bagaimana Walter Spies mempengaruhi karya seni lewat organisasi Pita Maha di Ubud? English

Bagaimana Cara Belajar Menulis Bahasa Inggris
Bahasa punya punya empat komponen: kosakata, tata bahasa, bunyi dan makna. Belajar bahasa bukan sekedar teknik menterjemahkan kata dan makna. Ini juga terkait soal alih pikiran.

Dewa dari Leuwinanggung
Saya meliput Iwan Fals sejak 1990 ketika dia meluncurkan album Swami. Waktu itu Iwan gelisah dengan rezim Soeharto. Dia membaca selebaran gelap dan buku terlarang. Dia belajar dari W.S. Rendra dan Arief Budiman. Karir Iwan naik terus. Iwan Fals jadi salah satu penyanyi terbesar yang pernah lahir di Pulau Jawa. Lalu anak sulungnya meninggal dunia. Dia terpukul. Bagaimana Iwan Fals bangkit dari kerusuhan jiwa dan menjadi saksi?

4 comments:

Anonymous said...

Mas Harsono, salam kenal. Sudah beberapa kali saya mengunjungi blog ini. Danbnyk tulisan2 yg saya suka.Saya sendiri amat uka menulis dan berharap bisa terus menulis sampai mati. hehe..

Segitu dulu..

Roy Thaniago
thaniago.blogspot.com

Cemol said...

Tulisannya menarik... Kebetulan lagi blogwalking.. Salam kenal!

adultsareboring said...

Global warming is the biggest threat facing the globe today. Second-biggest threat. Human faith, then global warming. Or maybe the reverse. At any rate, I will mention that whitening is also on the rise. Some people consider that a threat. Hope "Dari Sabang Sampai Merauke" covers this upcoming threat--yes I mean, those nagging whitening products.

As for Indonesia: I must say I'm a little torn on this issue. I can sort of see all sides of the argument. Do we taken for granted? Do we plugged our ears and yell "I am OK!"? Do we materialized? I don't really have an answer.
humm... i'm daying to see Dari Sabang Sampai Merauke!!

well, is it ok having your blog links to mine?

;) sekar

Anonymous said...

Halo Andreas,
Apa kabar? Senang rasanya bisa membaca pikiran-pikiranmu melalui blog. Aku harap anda nggak keberatan untuk menautkan blogku di blogmu.

Terima kasih,

Kelik M. Nugroho

pabrikbunyi.wordpress.com