Sunday, May 24, 2020

Yayasan Pantau: Kelas Menulis Daring


Yayasan Pantau bikin kursus online soal bagaimana bikin liputan panjang dan menuliskannya. Pantau biasanya menolak bikin kursus online. Interaksi dalam kelas terbatas bila ia dilakukan online. Namun wabah Covid19 membuat physical contact susah.

Semua sesi online akan pakai Google Meet. Video akan direkam. Sesi online akan disertai video, audio dan gambar termasuk peta. Bila menarik, ia akan ditaruh di You Tube.

Syarat peserta adalah aktivis hak asasi manusia atau lingkungan hidup, pers mahasiswa, wartawan atau profesional lain, yang sudah biasa menulis. Mereka seharusnya sudah mengerti 10 elemen jurnalisme dari Bill Kovach dan Tom Rosenstiel serta tahu pertimbangan menulis panjang --sering secara bergairah disebut "jurnalisme sastrawi"-- yang diterangkan Robert Vare.

Kelas ini gratis, diadakan setiap minggu. Kelak bila sudah bentuknya baik akan diminta bayaran. Setiap sesi perlu daftar kepada Ruth Ogetay dengan Whatsapp +62-813-1544-9128 untuk diberikan alamat Google Meet.

***

Sesi pertama Studi kasus naskah "Sebuah Kegilaan di Simpang Kraft"
Jumat, 29 Mei 2020 pukul 17-18.30 WIB

Naskah ini terbitan Mei 2002 majalah bulanan Pantau karya Chik Rini, seorang wartawan Banda Aceh. Ceritanya, penembakan terhadap warga Aceh di Lhokseumawe pada Mei 1999. Setidaknya 46 orang mati ditembak. Chik Rini wawancara dan jadikan lima orang wartawan, termasuk kamerawan Ali Raban, sebagai karakter dalam narasi ini.

Kontras menerbitkan podcast "Sebuah Kegilaan Simpang Kraft" dibawakan Iyok Baswara. Panjangnya, 1.5 jam. Bisa didengarkan malam-malam, sambil membayangkan penembakan dan pembunuhan massal di Simpang Kraft.

Chik Rini dan Iyok Baswara akan tampil dalam sesi ini. Baswara akan membacakan beberapa alinea dari podcast. Chik Rini akan cerita background liputan tersebut. Moderator Andreas Harsono dari Yayasan Pantau yang kebetulan menyunting naskah tersebut pada 2002.

Bahan kuliah

No comments: