Thursday, July 16, 2015

Tiga Gereja Ditutup dalam Seminggu


Palti Hatoguan Panjaitan
Sobat Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

DALAM tempo tiga hari .... saya dapat berita tentang intoleransi dari Bandar Lampung, Yogyakarta dan Samarinda.

1. Minggu 12 Juli 2015 Gereja Pentakosta Indonesia (GPI) Tanjung Senang, Bandar Lampung, dilarang beribadah.

2. Selasa 14 Juli 2015 Gereja Bethel Indonesia (GBI) Saman Bantul, Yogjakarta, didemo sehingga keluarga pendeta mengungsi.

3. Selasa 14 Juli 2015 Huria Kristen Indonesia (HKI) Bukit Temindung, Samarinda, dirobohkan.

Modus operandinya kelompok intoleran mendesak pemerintah untuk menutup, melarang, merobohkan gereja. Alhasil pemerintah taat dan melaksanakannya. Sementara pemerintah pusat diam membisu. Masyarakat cenderung juga diam membisu. Rumah ibadah yang lain yang masih "nyaman" juga diam membisu.

Sepertinya semua kompak diam membisu dengan berbagai alasan dan kepentingan.

Malam 14 Juli 2015, rapat sepihak Pemkot Samarinda dengan warga Bukit Temindung, yang dihadiri camat, lurah, RT, Kapolres, Kapolsek, Koramil, sepakat untuk merobohkan gereja HKI Samarinda. Subuh 15 Juli 2015, HKI Bukit Temindung diruntuhkan dengan memakai gergaji mesin sehingga bangunan rata dengan tanah. (Credit: Ebsan JT Joentak)

No comments: