Friday, December 11, 2009

Doa Anak Telanjang


Doa Anak Telanjang karya Pastor John Djonga, diciptakan saat sahabatnya, Yosepha Alomang, mendapat Yap Thiam Hien award pada Desember 1999. Ia juga dibacakan pada lokakarya Yayasan HAMAK Timika, Januari 2002. Doa Anak Telanjang dibacakan lagi oleh Yuliana Langwuyo di Hotel Borobudur, Jakarta, pada 10 Desember 2009 ketika Pastor John juga menerima Yap Thiam Hien Award.


John Djonga pidato menerima Yap Thiam Hien award.

Tuhan Allah Bapa dan Ibu Kami

Kau sudah tahu toooh
Saya duduk, berdiri, berjalan, di atas lumuran darah dan serakan tulang belulang tete–nenek leluhur bangsa ini.
Bapa telah meninggal, mama juga telah pergi untuk selama-lamanya setelah diperkosa oleh pasukan penyisir.
Kakakku ditembak ketika anak–anak negeri mencari kebenaran dan keadilan.

Tuhan, Sumber dan Tujuan Hidup Kami

Kami anak telanjang duduk seorang diri.
Kayu perahu sudah ditebang.
Dusun sagu telah dibabat jadi lokasi transmigrasi dan kelapa sawit.
Burung kuning sudah mulai punah.
Laut sungai kini telah tercemar.
Rahim bumi kami dikuras demi segelintir orang rakus.
Tanah adat kami dicaplok oleh pemerintah, militer, pedagang, pengusaha, gereja dan barisan panjang amber-amber dorang.

Tuhan, apakah mereka juga anak-anakMu?
Mengapa mereka begitu biadab?
Ataukah urat hati mereka sudah putus?
Tuhan dimanakah anak negeri ini?
Hanya satu pintaku sebagai anak bangsa bumi Cenderawasih:

Tuhan Embunkan Kami


Semangat juang leluhur tanah Papua.
Biarlah darah mengalir menyinari ibu kami Papua, biarlah tulang belulang yang berserakan di belantara tanah ini menjadi anak cucu masa depan.
Biarlah para pejuang satu persatu kembali pada-Mu agar tumbuh seribu.

Tuhan, Allah bapa dan Ibu kami

Biarlah Yosepha semakin senja agar sejuta Yosepha lahir dari rahim Papua Baru.
Anak telanjang mati terbacok badik.
Tertembak peluru api.
Ditabrak pembunuh professional.
Karena anak telanjang dianggap mabuk.
Ia mati, mati, mati ...

Roh anak telanjang membakar semangat juang anak Papua untuk selama-lamanya.

Amien.

No comments: