Friday, December 01, 2006

Mahasiswa Makan Pizza

Jumat ini, ada kejadian agak di luar kebiasaan. Sekitar 20an mahasiswa IAIN Ar Raniry, berkumpul di Pantau Aceh, makan Papa Ron's pizza: peperoni, black pepper, thai garlic.

Tujuannya, mereka hendak melihat cara riset via internet. Ada Dave Bloss, Jody McPhillips, Sophie, Samiaji Bintang dan lainnya. Nama-nama belakangan ini adalah dosen tamu jurnalisme di IAIN Ar Raniry. Kami bergantian mengasuh dua kelas, rata-rata tahun ketiga, sekitar 30-an mahasiswa.

Namanya mahasiswa, latihan internet juga penuh canda tawa. Pendek kata, ramai, tertawa, lucu dan gurau. Kami duduk di karpet kantor. Ada soft drink. Bintang menyambung internet dengan laptop. Kami memakai proyektor Infocus untuk memantulkan gambar dari laptop ke dinding kantor.

"Setiap makanan habis tak tersisa," kata Irsan Adrianda, tertawa.

Saifuddin menambahkan, "Yang paling banyak makan Si Boy."

Jawab Si Boy, "Gitu aja kok repot. Ini belum seberapa lho."

"Ada yang makan dagingnya saja, takut kegemukan," kata Irsan lagi, mengacu pada Hijriani.

Hijriani memakai jilbab warna hitam, baju coklat, celana hitam. Seorang gadis yang rajin bertanya.

Zulfa Rumaya ketawa terus.

"Maya" adalah anggota redaksi majalah Sumber Post dari IAIN Ar Raniry.

Kami sempat browing isu Aa Gym kawin lagi. Juga browsing Bill Clinton Sabtu ini datang ke Banda Aceh. 

Aku juga tunjukkan tahun kelahiran Hasan di Tiro dari Gerakan Acheh Merdeka dalam tiga versi: 1923 (versi yang kemungkinan asli), 1925 (versi paspor) dan 1930 (versi resmi Hasan di Tiro). Mau belajar bikin blog tapi server sangat pelan. Aku menganjurkan mahasiswa membuat blog. Vivi Nora dan Ida Laili tampaknya tertarik untuk bikin blog.

Paginya di kampus aku mengajar kelas mereka soal bagaimana membangun hubungan dengan nara sumber, bukan hanya yang baru, tapi juga yang lama. Aku berikan contoh tentang hubungan Bob Woodward dengan Mark Felt a.k.a. Deep Throat. 

Aku kira setelah satu semester, para mahasiswa mulai mengerti apa keinginan kami, mulai mengerti apa maksudnya jurnalisme. Pada awal semester, banyak yang apatis, tak mengerjakan PR, tak tertarik belajar menulis. Lama-kelamaan mereka mengerti juga enaknya menulis.

Acara sore ini diakhiri dengan nonton film War Photographer tentang James Nachtwey. Mereka suka lihat Nachtwey bekerja memotret peperangan.

Beberapa mahasiswa bahkan tinggal di kantor setelah acara selesai. Mengobrol kesana kemari. Acara yang menyenangkan. Dave dan Jody senang juga.

1 comment:

Anonymous said...

mas andreas,
kok tumben posting anda singkat?

salam buat mas bintang, eva, rusman, mas buset, dll. salam untuk mahasiswa ar-raniry juga. i love them all. kapan saya kebagian pizzanya?