
Lebih dari 30 karangan bunga berderet di jalan masuk Bengkel Teater. Dari perusahaan media hingga komunitas seni, dari pribadi hingga keluarga. Komunitas Salihara pimpinan Goenawan Mohamad kirim salam, "Rendra tak pernah mati. Ia memberi kita puisi."
Rumah Rendra luas sekali. Ia merangkap padepokan Bengkel Teater. Tanpa pagar. Banyak pepohonan. Jalanan sempit. Hanya cukup untuk dua mobil berpapasan. Sepanjang perjalanan, kami berpapasan dengan mobil-mobil menteri maupun jenderal. Mereka tampaknya baru pulang dari rumah Rendra. Kaya dan miskin. Tua dan muda. Lelaki dan perempuan. Penguasa dan rakyat. Semua datang.
Kesadaran adalah matahari
Kesabaran adalah bumi
Kehidupan adalah cakrawala
dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata
Kesabaran adalah bumi
Kehidupan adalah cakrawala
dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata
Rendra ikut bergerak melawan pembredelan Detik, Editor dan Tempo oleh Presiden Soeharto pada 21 Juni 1994. Dia menyumbang satu puisi, yang sering dibaca dan disebarkan, pada protes-protes anti pembungkaman kebebasan pers:
Karena kami dibungkam dan kamu mrocos bicara
Karena kami diancam dan kamu memaksakan kekuasaan
Maka kami bilang TIDAK kepadamu
Karena kami arus kali dan kamu batu tanpa hati
Maka air akan mengikis batu.
Karena kami diancam dan kamu memaksakan kekuasaan
Maka kami bilang TIDAK kepadamu
Karena kami arus kali dan kamu batu tanpa hati
Maka air akan mengikis batu.
Wakil presiden terpilih Boediono dari masjid memasuki rumah Rendra bersama walikota Depok Nur Mahmudi Ismail.
Saya lihat banyak sekali seniman, cendekiawan, orang media maupun politisi dalam pemakaman Rendra. Wakil presiden terpilih Boediono, dengan pengawalan ketat, juga datang untuk memberikan pengormatan terakhir. Dia datang bersama Nur Mahmudi Ismail, walikota Depok. Saya senang Boediono datang ke pemakaman Rendra. Ketika kampanye, Boediono paling sering berjanji untuk menegakkan dan menghormati hak asasi manusia.
1 comment:
Salam Kak..
Buruk merak telah terbang, menyisakan wangi sayapnya (kompas)..
ia, adalah pejuang kemanusiaan, senantiasa membela kaum lemah, dan menyodok kaum kapitalis yang selalu memamerkan kekayaannya..
lewat kata-katanya..
idam
Post a Comment