Monday, November 09, 2020

Atiek C.B. dan keluarga Joe Biden di Delaware

KALAU tak salah ingat, saya mulai kenal penyanyi Atiek C.B. pada awal 2009, ketika saya datang ke New York buat ikut program Human Rights Watch. Saya seorang penggemarnya sejak 1980an. Kami jadi sering mengobrol: Wilmington maupun Jakarta. Dia tinggal di sebuah rumah di Wilmington, sekitar 90 menit dari New York. Kami juga kenal keluarga masing-masing. Saya kenal suaminya, Laurance Smith, dan anak-anak mereka. Atiek juga kenal Sapariah dan anak-anak kami. 

Sabtu malam lalu, saya menerima kabar kemenangan Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat dari Atiek C.B. Masih siang di Wilmington. 

Saya sudah tidur, sudah Minggu dini hari di Jakarta, kecapekan menunggu hasil perhitungan suara dari Pennsylvania. Dia kirim macam-macam berita juga layar CNN, televisi yang pertama kali menyatakan Joe Biden sudah dapat 273 suara, tambahan 20 suara dari Pennsylvania. 

Dalam sistem pemilihan umum di Amerika, seorang kandidat menang bila dapat separuh lebih dari total 540 suara (electoral college).

Atiek memang suka dengan Joe Biden. 

Sejak Biden masih wakil presiden bersama Presiden Barack Obama, Atiek sering cerita soal Biden, dari kebiasaan dia naik kereta api Wilmington-Washington D.C. setiap hari selama 30 tahun sampai kecelakaan yang merengut isteri dan anaknya pada 1972. Pada 2015, anak sulung Joe, Beau Biden, juga meninggal karena kanker dalam usia 46 tahun. Rumah keluarga Smith sekitar 10 menit dari rumah keluarga Biden di Greenville, Wilmington. 

Kini rumah keluarga Biden, menurut Atiek, “Gak bisa masuk dijaga ketat banget, soalnya Proud Boys militia sepertinya gak happy.” 

Atiek juga kirim foto ketika dia selfie bersama Dr. Jill Biden, isteri Joe Biden, di Cristiana Mall Delaware, pada 2018. Atiek bilang Jill setir sendiri mobil Honda CRV, juga bawa barang belanjaan sendiri. 

Proud Boys adalah organisasi kanan jauh, neo-fasis, keanggotaan hanya khusus lelaki, di Amerika Serikat dan Kanada. Mereka sering terlibat demonstrasi dukung fasisme serta anti-Islam dan anti-Marxisme. Beberapa anggota mereka juga ditangkap karena lakukan kekerasan. Polisi Amerika menilai jaringan ini sebagai "organisasi ekstrimis." Proud Boys juga dilarang oleh Facebook, Instagram, Twitter dan YouTube. Mereka pendukung Presiden Donald Trump yang kalah lawan Biden. 

Kami tentu lega orang macam Joe Biden dan Kamala Harris terpilih sebagai presiden dan wakil presiden Amerika Serikat. Kamala Harris adalah wakil presiden perempuan pertama dalam sejarah Amerika. Dia juga wakil presiden pertama dari keturunan ayah Jamaica dan ibu India. 

Biden dan Harris membuat tanggungjawab kami sebagai orang tua jadi lebih ringan ketika mendidik anak-anak kami bahwa kepribadian yang baik --hormat orang lain tanpa pandang kelas sosial atau ras atau agama atau iman, berpikir kritis, percaya pada ilmu pengetahuan-- sangat penting buat masa depan mereka. 

Kami juga perlu pemimpin yang bisa mengatasi ancaman dari perubahan iklim, setidaknya mau berusaha secara serius menjaga lingkungan hidup. Ini akan jadi salah prioritas Biden plus tiga usaha lain: wabah coronavirus, rasialisme sistematis di Amerika Serikat, dan kesulitan ekonomi. Amerika adalah negara dengan korban meninggal tertinggi karena coronavirus: 230,000 orang. 

Joe Biden memandang setiap orang dengan "dignity and respect." 

"The average guy is important to him," kata seorang masinis kereta api Amtrak, langganan Joe Biden. 

Tugas kami sebagai orang tua terganggu ketika pemimpin populis macam Trump, maupun lainnya di berbagai negara lain, berkuasa dan sering berbohong, menyebarkan kebencian atas nama ras atau agama. Trump mencabut kesertaan Amerika dari perjanjian Paris soal climate change

Jill Biden tetap mengajar bahasa Inggris ketika Joe jadi wakil presiden (2009-2016). Kini Jill Biden juga tetap jadi dosen North Virginia Community College sambil menjadi "first lady" Amerika Serikat: menyiapkan kuliah, menilai makalah mahasiswa, dan sebagainya. 

Sejak Donald Trump muncul Jumat malam untuk bilang dari Gedung Putih bahwa pemilihan umum di Amerika Serikat "dipenuhi kecurangan," tanpa sama sekali mengajukan bukti, Trump tak muncul ke hadapan publik. Dia cuma main Twitter saja. Itu pun sering diberi keterangan oleh Twitter bahwa kicauan Trump tanpa bukti. 

Saya setuju dengan langkah Twitter untuk memberikan peringatan pada setiap kicauan Trump yang ngawur. Twitter tak bisa take down account Trump karena dia seorang pejabat negara. Tapi langkah tersebut bisa diambil bila Trump sudah turun dari kepresidenan. Saya takkan kaget bila account Trump dihapus Twitter. Langkah ini perlu dilakukan terhadap semua pemimpin di dunia. 

Atiek mengirim pesan, "Lame duck president dua hari ini plays golf terus di Virginia, mumettt 😀"



No comments: