Thursday, May 12, 2005

Jefferson Fellow di Jakarta

Ini sakadar kabar kicil dari kitorang punya kegiatan. Lima orang wartawan Amerika, peserta Jefferson Fellows, berkunjung ke Jakarta 8-12 Mei ini. Mereka pigi menemui Hasballah Sa`ad (mantan menteri hak asasi manusia kabinet Gus Dur), Yayasan Tifa, Hidayat Nur Wahid dari MPR, Ambassador B. Lynn Pascoe, pondok pesantren As-Syafiiyah, Jaringan Islam Liberal, Ryas Rasyid (menteri otonomi daerah Gus Dur), Rizal Sukma dari Center for Strategic and International Studies, Nasruddin Abubakar dari Sentra Informasi dan Referendum Acheh, para redaktur media Jakarta, wartawan, aktivis, buruh dan sebagainya.

Mereka intinya ingin belajar sedikit tentang Indonesia. Program ini diadakan oleh East West Center, Hawaii, dan di Jakarta bekerja sama dengan Yayasan Pantau.

Kelima orang itu adalah Harriet Rubin dari USA Today, Matthew Benjamin dari majalah US New & the World, Robert Collier dari The San Fransisco Chronicle, Katherine Corcoran dari San Jose Mercury News serta Lynn Cook dari The House Chronicle. Mereka juga diundang makan malam oleh harian Bisnis Indonesia di restoran masakan nyonya Dapoer Babah.

Linda Tangdialla dari Bisnis (baju putih) mendapat nice surprise ketika duduk di sebelah Harriet Rubin. Tangdialla kagum pada karya-karya Rubin terutama best seller The Princessa Machiavelli for Women. Tangdialla tak menyangka bahwa perempuan berambut panjang, keriting, usia 50-an tahun, adalah Harriet Rubin.



Juga makan malam untuk para wartawan itu oleh alumni Jefferson Fellows di Jakarta dengan tuan rumah Uni Lubis (kanan) dan August Parengkuan dari TV7 (tengah). Makan malam diadakan di Bentara Budaya, depan kantor Kompas, di daerah Palmerah. Concoran memberikan kenang-kenangan kepada tuan rumah.

Hanya lima hari di Jakarta. Namun mereka banyak jalan. Banyak bertemu orang. Eva Danayanti, seorang mahasiswa dari Universitas Lampung, melakukan koordinasi program ini. Eva sedang magang di Yayasan Pantau. Eva mengatakan pada saya, ia senang bisa bertemu dengan 'banyak orang penting' karena menemani kelima wartawan ini. Ia juga kaget melihat foto-foto Acheh di kantor Lynn Pascoe. Eva juga pontang panting mengatur permintaan mendadak dari satu atau dua fellow.

Ini selingan kecil untuk Pantau. Namun saya ingin menyampaikan pesan dari Susan Kreifels, koordinator program ini, yang menemani kelima orang itu ke Jakarta. Pada pagi terakhir kami bertemu, Susan minta tolong agar Pantau menganjurkan lebih banyak wartawan Indonesia melamar program satu bulan ini. Untuk wartawan Asia, programnya adalah jalan-jalan ke Amerika Serikat.

"Ajak wartawan-wartawan Indonesia untuk melamar Jefferson Fellowship," katanya.

Saya dengan senang hati menyambung permintaan itu ke Anda semua.

Silahkan klik www.eastwestcenter.org/journalists untuk tahu prosedur dan program ini.

No comments: