Maka pergilah aku dari Cengkareng Rabu ini. Di Banda Aceh bertemu dengan berbagai macam wartawan. Baik dari Aliansi Jurnalis Independen maupun mereka yang sering kongkow di warung kopi Coha --secara gurauan singkatan dari "kongkow kongkow haha haha"-- depan kantor Persatuan Wartawan Indonesia.
Aku juga pergi ke Sabang lihat fasilitas pelatihan disana. Ini juga hari-hari yang berat karena ada masalah asmara yang aku hadapi. Apalagi kalau bukan urusan patah hati!
Tapi pemandangan Sabang menyenangkan. Aku juga beruntung karena tinggal di rumah Nani Afrida --pacarnya Hotli Simandjuntak. Adik Nani, Tina alias Tince, juga ceria dan suka bergurau. Mereka sangat membantu. Hotli mengambilkan foto-foto aku untuk persiapan back cover buku. Ia memilih lokasi dekat Ule Lheue.
![](http://img.photobucket.com/albums/v309/andreasharsono/3cac6c13.jpg)
Hotli bilang ia suka dengan ketersendirian rumah yang rusak dihantam tsunami ini. Ia memotret lebih dari 50 frame. Macam-macam gaya. Ati Nurbaiti dari The Jakarta Post tersenyum saja lihat aku difoto Hotli. Nani juga ikutan memotret Hotli yang memotret aku.
No comments:
Post a Comment