Friday, March 18, 2022

Protes terhadap pembredelan majalah Lintas di IAIN Ambon


Kemarin saya berbincang dengan lima wartawan Sigma dari Universitas Islam Negeri Banten, bersama Nisa Alwis dari Pandeglang, ketika dapat kabar bahwa Lintasdotcom dibredel di Ambon

Lintas menerbitkan majalah. Laporannya soal kekerasan seksual terhadap 25 mahasiswi dan 7 mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Ambon pada 2015 sampai 2021. Ini liputan makan waktu. Pelecehan dan kekerasan terjadi saat kuliah kerja nyata, magang, bimbingan skripsi, indekos dosen, rumah pegawai, dan ketika belajar di ruang kelas. Pelakunya total 14 orang termasuk 8 dosen. 

Rektor IAIN Ambon Zainal Abidin Rahawarin "membekukan" Lintas. Diskusi berubah jadi protes pembredelan. Mereka cepat sekali bikin poster. Nisa memotret kami ... klik, klik, klik. 

Kami sebarkan lewat media sosial. Rektor seharusnya bikin team buat selidiki isi laporan, bukan sewenang-wenang bungkam kebebasan pers. Solidaritas ini buat dukung Lintas dan para korban.

No comments: