Thursday, June 23, 2011

Bonn dan Beethoven

PADA kesempatan ikut Deutsche Welle Global Media Forum, saya sempat jalan-jalan di kota Bonn serta melihat museum Beethoven. 

Ludwig von Beethoven memang kelahiran Bonn. Tanggal lahir tak diketahui pasti namun tanggal baptis tercatat pada 17 December 1770. Dia meninggal pada 26 Maret 1827 di Wina karena kerusakan liver. Beethoven punya masalah dengan alkohol. Ketika dimakamkan di Wina, penghormatan terakhir dihadiri sekitar 20,000 orang. Wina memang kota penting dalam masa kerajaan Astro-Hungaria. Wina adalah kota berbahasa Jerman terbesar di Eropa hingga Perang Dunia I pada abad XX. Ia kini ibukota negara Austria. Bonn, yang berbahasa Jerman, sebaliknya kota kecil. 

Saya agak heran mengapa ia bisa menjadi ibukota Jerman Barat pada 1949-1989. Bonn bahkan tak punya lapangan terbang. Namun infrastruktur kereta api membuatnya praktis untuk naik kereta ke seluruh Eropa. Ia juga hanya tak sampai satu jam menuju kota besar terdekat Cologne. 

Saya kenal karya Beethoven sejak awal 1970an ketika masih tinggal di Jember. Tiga orang adik saya, Debora, Susanna dan Rebeka, les privat piano dan dilatih memainkan karya-karya Beethoven. Saya juga sempat belajar piano sebentar tapi lebih suka main sepakbola. Entah berapa karya Beethoven yang saya dengar ketika masih duduk di sekolah dasar. Mulai dari Fur Elise hingga Moonlight Sonata. Ketika dewasa, saya selalu merasa indah setiap kali dengar Symphony No.9.
 
Monumen Beethoven di Muensterplatz, pusat kota Bonn, tempat enak untuk duduk-duduk. Monumen ini dibangun depan kantor pos Bonn. Beethoven dianggap sebagai putra Bonn yang paling terkenal. Saya kira penilaian yang benar. Sulit mencari orang dengan karya dan ketenaran macam Beethoven.

Rumah kelahiran Beethoven terletak di jalan sempit: Bonngasse 20. Ia kini jadi museum. Rumah kayu empat lantai. Ketika berusia belasan tahun, Beethoven sudah menciptakan sonata dan simfoni. 

Beethoven kenal komposer Joseph Haydn pada 1790 ketika Haydn berkunjung ke Bonn. 

Pada 1792 Beethoven pindah ke Wina untuk belajar musik dari Haydn. Wina, Berlin dan Paris adalah kota-kota kebudayaan Eropa. 

Kini Bonngasse dipenuhi toko souvenir dan sebuah toko topi apik. Di Wina, karir Beethoven berkembang. Namun empat tahun di Wina, Beethoven mulai kehilangan pendengaran pada 1796. Namun karya-karya legendaris Beethoven justru muncul pada saat pendengaran mulai buruk. Bahkan Symphony No. 9 dibuat dalam dia keadaan tuli total. 

Komposisi ini terkenal karena ditutup dengan lagu "Ode to Joy" atau "Ode an die Freude" karya penyair Jerman Friedrich Schiller pada 1785. Schiller merayakan persaudaraan manusia dari berbagai macam latar. Symphony No. 9 selesai pada 1824. Tiga tahun sesudah Symphony No. 9 Beethoven meninggal dunia.
 
Freude schöner Götterfunken, 
Tochter aus Elysium 
wir betreten feuertrunken 
himmlische dein Heiligtum 
Deine Zauber binden wieder 
was die Mode streng geteilt 
alle Manschen werden Brüder 
wo dein sanfter Flügel weilt 
Deine Zauber binden wieder 
was die Mode streng geteilt 
alle Manschen werden Brüder 
wo dein sanfter Flügel weilt

Rumah kelahiran Ludwig von Beethoven di Bonngasse 20. Ia kini dijadikan Beethoven-haus. Ia menyimpan dua piano Beethoven maupun berbagai biola miliknya. Juga ada alat-alat bantu pendengaran. Banyak sekali koleksi mereka. Beethoven menjadi tuli sejak 1796. Disini juga ada lembaga riset musik Beethoven.

No comments: