Thursday, December 06, 2007

Pertemuan Komisi Perlindungan Anak


Retno Wardani, ibu kandungnya Norman, menolak datang ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia guna mengikuti upaya mediasi soal pengasuhan Norman. Sapariah dan aku, sejak Senin sudah diminta datang ke Komisi Anak, hari ini.

Menurut Rudy Parasdio dari Komisi Anak, dia menelepon Retno hingga empat kali kemarin. Terakhir Rudy bicara dengan Retno pada pukul 19:30. Namun Retno tetap menolak hadir dalam pertemuan hari ini dimana Komisi Anak rencananya mempertemukan aku dengan Retno.

Rudy mengatakan Retno merasa "traumatik kelembagaan." Komisi Anak sebelumnya sudah tiga kali mengirim surat undangan dan komunikasi telepon. Ini keempat kalinya Retno tak mau menggunakan jasa mediasi Komisi Anak.

Susilahati dari Komisi Anak menyayangkan keengganan Retno datang. Namun Susilahati juga mengatakan organisasinya tak punya daya paksa mendatangkan orang. Hanya pengadilan yang punya daya paksa memanggil orang tua soal pengasuhan anaknya.

Namun Komisi Anak menerima sepucuk surat dari Retno Wardani dimana dia menjelaskan posisinya. Retno menolak untuk mengubah hak pengasuhan Norman. Dia tetap berpegang pada ketentuan pengadilan lama bahwa Norman lima hari tinggal dengan Retno dan dua hari dengan aku.

Dia juga menolak semua pengaduan aku soal masalah-masalah yang dihadapi Norman. Mulai dari kesehatan hingga sekolah. Retno usul, kalau jarak jauh dipermasalahkan, sebaiknya sekolah Norman dipindah saja dari Gandhi Memorial International School ke sekolah lain. Retno menuduh aku melakukan character assasination terhadapnya. Dia bilang aku orang tua yang tak cakap. Aku dituduhnya melakukan teror terhadap Retno.

Kemarin aku juga menyerahkan hasil pemeriksaan psikologis terhadap Norman Harsono dari Yayasan Pulih. Susilahati mengatakan Komisi Anak menganggap kasus ini "deadlock" karena Retno menolak upaya mediasi. Mereka hendak menutup kasus ini dengan cara menjawab surat aku.

1 comment:

moRe x'peRiencE to be StRong said...

membaca sekian cerita mas andreas, sy terketuk untuk mengomentari satu cerita blog ini.

setidaknya buat saya, cerita inilah yang akan membuat saya mengenal cerita lainnya dari anda.

let me just say...
Norman yang malang, di usia berkembangnya mesti kehilangan keseimbangan hidup. maaph!!!