Sunday, October 16, 2011

Saidatul Fitriah di Lampung


Aku diundang hadir dalam acara ulang tahun Aliansi Jurnalis Independen di Bandar Lampung. Majalah mahasiswa Teknokra mengundang aku datang ke acara mereka dimana Teknokra dan AJI Lampung memperingati kehidupan almarhum Saidatul "Atul" Fitriah dari Teknokra. Mereka memberikan Anugerah Saidatul Fitriah.

Pada 28 September 1999, reporter Atul ditugaskan Teknokra mengambil foto sebuah demonstrasi mahasiswa di Universitas Bandar Lampung. Menurut Juwendra Asdiansyah, redaktur Teknokra yang menugaskan Atul, Atul dipukul kepalanya oleh aparat keamanan.

Di rumah sakit, Atul mengatakan bahwa dia merasa sudah diincar aparat saat liputan. Menurut hasil rontgen, tengkorak Atul cekung melengkung, akibat pukulan benda tumpul. Atul meninggal di rumah sakit Abdul Moeloek pada 3 Oktober 1999. Polisi Lampung tak pernah melakukan investigasi serius terhadap kematian Atul. Alasan mereka kurang bukti.

Teknokra menginapkan aku di sebuah villa di pinggiran kota Bandar Lampung. Pagi hari ketika bangun aku mendapatkan pemandangan mengagumkan. ©Andreas Harsono

AJI Lampung dan Teknokra ingin ada liputan serius terhadap kematian Atul. Sudah 12 tahun berlalu dan belum ada jawaban terhadap kematian wartawan mahasiswa ini. AJI Lampung juga mengadakan Anugerah Saidatul Fitriah.

Juwendra Asdiansyah, kini bekerja untuk Tribun Lampung, tahu banyak soal kejadian tersebut. Mereka minta aku pidato pada malam ulang tahun tersebut. Aku kira memang harus diupayakan dana dan team guna menyelidiki ulang kematian Atul.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.