Tuesday, September 26, 2006

Gerakan Minahasa Merdeka

Berita Sulut, 26 September, 2006

Buntut Diskriminasi Disegala Bidang
Gerakan MINAHASA MERDEKA Dideklarasikan !

Laporan: Budi H Rarumangkay

MANADO, Sulutlink. Tou Minahasa akhirnya bergerak dan menyatakan sikapnya terhadap pemerintah Republik Indonesia. Buntut perlakuan diskriminasi terhadap kaum minoritas selama bangsa Indonesia merdeka telah menjadikan bahan pertimbangan berdirinya Negara Minahasa Merdeka. Karenanya, dengan sikap siap dijebloskan ke dalam penjara, Dolfie Maringka Cs berani mendeklarasikan "Gerakan Kemerdekaan Minahasa."

"Kami sudah tidak percaya lagi dengan NKRI. Tujuan akhir dari berdirinya gerakan ini adalah kemerdekaan total bagi rakyat Minahasa. Saya siap dipenjarakan dengan perjuangan ini," tandas Maringka bersama Revly Pesak usai membacakan deklarasinya di gedung Minahasa Law Centre (MLC), Senin (25/09).

Gerakan ini diakui keduanya memang sudah lama dirancang bersama. Pun alasan yang paling mencolok adalah diberlakukannya SKB 2 Menteri dan Eksekusi Tibo Cs. Meski demikian, terang keduanya, jika Negara Minahasa telah berdiri, semua agama diperbolehkan tumbuh dan berkembang di tanah Toar Lumimuut tanpa ada diskriminasi seperti yang dialami sekarang ini.

"Saya yakin, jika dilakukan referendum, rakyat Minahasa pasti setuju dengan gerakan ini," kata mereka optimis.

Kenapa? sebab gerakan kemerdekaan Minahasa ini (juga) didukung Tou Kawanua di seantero jagad raya ini. Yang pasti pungkas Maringka dan Pesak, berikutnya akan dilakukan sosialisasi gerakan kemerdekaan yang disusul dengan rencana referendum di saat Natal 2006 ini.

Ditambahkan, bahwa kemerdekaan bagi setiap umat itu juga dinyatakan dalam Al-kitab melalui Galatia 5;1. Dimana dalam ayat itu disebutkan, "... supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu, berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan."

"Last but not least, Tuhan berada di barisan paling depan, bagi orang-orang yang diperkenankanNYA memperjuangkan nasib sesamaNYA dengan prinsip Kasih, Sukacita penuh Persaudaraan, tetapi dengan keras menolak berbagai kuasa iblis yang menghancurkan ciptaanNYA," tandas Maringka.

Pun teriakan khas Minahasa; I YAYAT USANTI ikut membahana disaat deklarasi dibacakan yang disusul dengan pidato politik oleh Maringka. Turut hadir dalam kesempatan itu, Dr Bert Supit, Christy Manarisip serta sejumlah mahasiwa dan tokoh pemuda Sulut.

Berikut kutipan Deklarasi Gerakan Kemerdekaan Minahasa:

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan dan kebebasan adalah hak azasi yang merupakan anugerah Tuhan kepada setiap manusia dijagat raya ciptaan Allah yang perkasa, sehingga tidak dapat dicabut oleh siapapun.

Oleh karena itu, sebagai individu maupun kelompok, maka setiap insan berhak sekaligus berkewajiban menolak dan harus menghapuskan berbagai bentuk penindasan, penjajahan, ketidakadilan, diskriminasi serta kooptasi oleh manusia atas manusia dengan alasan apapun di muka bumi ini, termasuk di tanah tumpah darah Republik Indonesia.

Atas berkat dan kasih Tuhan Yesus Kristus, Sang Raja Damai, maka kami manusia asal tanah Minahasa Raya dan para insan pejuang lainnya yang setuju dengan prinsip dasar bersama menuju kebebasan serta kemerdekaan berperilaku di alam ciptaan sang khalik, dengan ini menyatakan, Berdirinya Sebuah Persekutuan bernama: Gerakan Kemerdekaan Minahasa.

Gerakan kemerdekaan Minahasa ini didirikan dengan penuh kesadaran dan diilhami oleh tujuan-tujuan luhur bersama dalam rangka:

Merdeka dari Diskriminasi Politik, maupun upaya sistematis peminggiran terhadap kaum minorotas melalui berbagai rakyasa demokrasi.

Merdeka dari Ketidakadilan Ekonomi, dan beragam bentuk penghisapan serta perlakuan ketidakseimbangan kebijkan pembangunan yang mengancam disintergrasi bangsa.

Merdeka dari Ketidakbebasan Menjalankan Ibadah, termasuk penistaan terhadap berbagai symbol ke- Tuhan-an Yang Maha Esa dan pemaksaan penerapan tatakrama menurut ajaran agama tertentu bagi semua masyarakat di berbagai daerah yang
bertentangan dengan Pancasila dan prinsip-prinsip Ke- Bhineka Tunggal Ika-an.

Oleh tuntutan dan hikmah sang pencipta, Gerakan Kemerdekaan Minahasa menyadari sepenuhnya, bahwa pada hakekatnya, manusia itu hidup untuk memanusiakan manusia (atau Si Tou Timou Tumou Tou).

Gerakan Kemerdekaan Minahasa, juga memahami sedalam-dalamnya bahkan meyakini seyakin-yakinnya, bahwa dalam pandangan hidup maupun ideologi Negara Pancasila 1 Juni 1945, merupakan roh kebangsaan Indonesia, yang kesemuanya akhirnya bermuara kepada keberadaban, keutuhan serta kebesaran Negara anugerah Tuhan ini dan demi kemanusiaan.

Akhirnya, Gerakan Kemerdekaan Minahasa mengakui, bahwa kehidupan bersama serta kebersamaan dalam hidup, memang mesti terus diperjuangkan hingga titik darah terakhir, tanpa harus mengabaikan ajaran kasih dan persaudaraan.

Demikianlah deklarasi ini, semoga Allah yang perkasa menolong kita sekalian.

I YAYAT U SANTI !!! MERDEKA..!!! SHALOMÅ !!!


Manado, 25 September 2006
Atas nama tim deklarator

Dolfie Maringka ­ Revly OA Pesak.
Deklarator pendukung sekaligus perwakilan
GERAKAN KEMERDEKAAN MINAHASA

Ronny Yohanes ­ Jakarta.
Selvijn Rawis ­ Jakarta.
Toar Manimporok ­ Australia.
FX Wongkar ­ Amerika Serikat.
Waraney Lolombulan ­ Belanda dan Eropa.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.